London (ANTARA News) - Manajer Chelsea, Andre Villas-Boas menegaskan bahwa dirinya tidak peduli dengan pernyataan-pernyataan dari media Inggris yang memojokkan timnya.

Ia juga mengatakan, media telah bersikap tidak adil terhadap perjalanan timnya, lapor AFP.

Pria asal Portugal ini telah menjadi sasaran serangan media, sejak Chelsea meraih kemenangan atas Valencia pada Selasa, yang meloloskan timnya ke babak 16 besar Liga Champions, karena tingkah lakunya mengingatkan pada mantan manajer Si Biru sekaligus rekan senegaranya, Jose Mourinho.

Villas-Boas, yang pernah menjadi anggota staf kepelatihan Jose Mourinho di Chelsea, merasa kritik yang dialamatkan pada perjalanan Chelsea, dipicu oleh reporter-reporter yang `silau` dengan prestasi Manchester City, bahkan ketika pemuncak klasemen Liga Utama Inggris tersebut memimpin 10 poin atas Chelsea.

"Banyak hal yang dikatakan, kebanyakan keliru," ucapnya, menjelang pertandingan Chelsea melawan City, yang akan dilangsungkan Senin.

"Suatu hari saya akan membuka pintu tempat latihan untuk kalian semua, selama beberapa hari, dan anda akan melihat pemain-pemain yang memiliki talenta dan kemampuan serta mau berkompetisi. Itulah yang kami pegang selama menerima kritikan ekstrem."

Ia menambahkan, "Cukup adil bagi kalian, untuk mengakui kalau kesayangan pers adalah `tim kerah biru` dan bukan Chelsea."

"Kami telah diperlakukan tidak adil beberapa kali, dan secara adil, dimulai dari anda semua. Ini adalah hubungan cinta dan benci," kata Villas-Boas.

Tetapi Villas-Boas lebih merasa kebencian daripada cinta pada pekan ini, menyusul berita bahwa di kamar ganti terjadi ketegangan antara ia dan para pemainnya.

"Jika informan mereka dibayar, kembalikan uangnya," tambah Villas-Boas, yang telah mempersilakan Alex dan Nicolas Anelka hengkang, serta tidak memasukkan gelandang Timnas Inggris, Frank Lampard, pada tim inti, saat pada Selasa memenangi partai melawan Valencia.

Ketika ditanyai apakah hal tersebut menjadi perhatiannya, Villas-Boas menjawab, "Saya tidak peduli." (RF/Z002)