Balikpapan (ANTARA News) - Direktur Utama PT Liga Indonesia (LI) Syahril M Taher menjamin kompetisi Liga Super Indonesia tetap akan berlangsung meskipun PSSI telah menjatuhkan sanksi untuk delapan klub peserta ISL, termasuk dirinya.

"Malah Kamis (15/12) kami akan membuka kompetisi Divisi Utama di Yogyakarta," kata Syahril dalam jumpa pers setelah pertandingan ISL Persiba vs Persela yang berakhir imbang 0-0 di Sekretariat Persiba di Balikpapan, Rabu (14/12) malam.

Pertandingan Divisi Utama di Stadion Mandala Krida Yogyakarta akan menampilkan Persatuan Sepakbola Indonesia Mataram (PSIM) Yogyakarta melawan Persatuan Sepakbola Indonesia Tangerang (Persita) dan merupakan pertandingan Grup Barat.

Jaminan Direktur Utama PT LI ini berkenaan dengan sanksi yang dijatuhkan PSSI selaku pemegang otoritas sepakbola di Indonesia atas klub-klub anggotanya yang mengikuti kompetisi ISL, sementara PSSI sendiri membuat kompetisi Liga Primer Indonesia atau Indonesian Primer League (IPL) yang dikelola PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).

"Soal sanksi itu hak PSSI, silakan saja, tapi kami akan jalan terus," kata Syahril.

Bahkan menurut legal Persiba Muhammad Muhdar, sanksi yang dijatuhkan PSSI tersebut tidak terlalu penting untuk ditanggapi secara serius.

"Sebab ini adalah akumulasi persoalan di PSSI sendiri. Ada rentetan peristiwa yang memicu ini sebelumnya," papar Muhdar.

Delapan klub yang dijatuhi sanksi oleh PSSI adalah Persib Bandung, Mitra Kukar, Persisam Samarinda, Persela Lamongan, Persiba Balikpapan, PSPS Pekanbaru, Deltras Sidoarjo, dan Pelita Jaya FC.

Tiga klub Papua yakni Persipura Jayapura, Persiwa Wamena, dan Persidafon Dafonsoro tak tersentuh sanksi untuk sementara.

Namun demikian Persipura gagal tampil di Piala Champions Asia mewakili Indonesia.

"Mereka kami kenakan pasal kode disiplin pasal 57 ayat 1, dan ayat 2, juncto pasal 32, dan juncto pasal 23," ujar Wakil Ketua Komisi Disiplin PSSI Agus Catur Saptono di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/12).

Kedelapan klub didiskualifikasi dari IPL, didegradasi ke Divisi Utama untuk musim 2012-2013, membayar denda Rp500 juta, dan khusus Persib dendanya Rp1 miliar, kemudian mereka juga dilarang melakukan transfer pemain asing dan segala macam kegiatan di Transfer Matching Systeme (TMS).

Klub-klub itu juga diminta mengembalikan segala yang sudah diterima dari PSSI sepanjang musim ini.

Denda lebih besar kepada Persib karena dianggap berhenti di tengah jalan. Sebelumnya Persib telah bermain di IPL dan menjalani partai pembuka melawan Semen Padang sebelum SEA Games lampau.

Pada saat itu juga Catur Saptono menegaskan para klub yang dijatuhi sanksi tersebut diberi waktu tiga hari untuk menyatakan banding, dan tujuh hari untuk menyiapkan materi atau memori banding.

Dari Samarinda, Komisaris Utama PT LI H Harbiansyah Hanafiah menanggapi sanksi ini dengan bahasa yang biasa dipakai anak muda, "EGP, emang gue pikirin," tegas tokoh sepakbola yang juga Presiden Direktur PT Persisam Putra Samarinda itu.