Pekanbaru (ANTARA News) - Dua tokoh sepakbola dari latar berbeda, La Nyalla Mahmud Mattalitti dan Herry Inyo RM, sama-sama mengingatkan PSSI pimpinan Djohar Arifin agar kembali ke `treknya`, yakni sebagai pembina sepakbola, bukan jadi alat membela kepentingan kelompok.

"PSSI itu sejatinya adalah pembina sepkabola nasional. Tujuan utama pembinaan, adalah, sangat berkaitan dengan pemain, yang bermuara pada prestasi tim nasional, bukannya mencabik-cabik hak pemain karena latar klubnya," tandas Herry, kepada ANTARA Pekanbaru, Kamis.

Karena itu, menurut mantan wartawan sepakbola yang kini jadi Direktur `Public Relation` di sebuah perusahaan pertambangan emas nasional ini, PSSI harus independen, jangan punya `agenda terselubung`, apalagi hanya menjalankan kepentingan `tangan tak kelihatan`.

Nyaris senada dengan itu, anggota Komite Eksekutif (`Exco`) PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, berharap, segeralah PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin ini kembali kepada trek yang sebenar-benarnya sebagai pembina sepakbola utama.

Keduanya lalu menunjuk sikap kritis Forum Pengprof PSSI (FPP) yang kini terkesan menjurus pada Kongres Luar Biasa (KLB).

"Semua ini patut disayangkan, karena bisa mengacaukan proses pembentukan Tim Nasional (Timnas) yang benar-benar tangguh. Satu hal baru saja terjadi, yakni mundurnya Rachmad Dharmawan (RD) sebagai Pelatih Utama Timnas U-23. Jadi, PSSI jangan tambah-tambah soal-lah," tandas Herry Inyo RM.

Ia menambahkan, sangat tidak rasional, jika pemain yang menjadi korban akibat PSSI cenderung lebih memihak pada kompetisi bertajuk Liga Primer Indonesia (LPI), sementara Liga Super Indonesia (LSI) dianggap `asing`.

"Sekali lagi, ini jadi sangat tidak rasional, jika pemain (yang bermain di LSI) menjadi korban (dilarang atau tidak akan direkrut jadi anggota Timnas). Ini penerapan aturan yang salah kaprah," tegasnya lagi.

Karena itu, menurutnya, pantas saja jika RD mundur dari pelatih. "Pasalnya, RD tidak tega melihat Titus Bonaybo, Patrich Wanggai, Diego Miechels dkk menjadi korban, hanya karena sikap tidak kooperatif yang ditunjukkan Djohar Arifin," ujarnya.

Baik La Nyalla Mahmud Mattalitti maupun Herry Inyo RM berharap, agar kontroversi sikap pengurus teras PSSI, terutama Djohar Arifin, bisa dengan rendah hati dituntaskan, agar pemain serta Timnas tidak jadi korban.