Banda Aceh (ANTARA News) - Pengamat sepakbola Qamaruzzaman Haqni menyarankan agar PSSI menjalankan statuta yang telah ditetapkan sehingga permasalahan dualisme kompetisi bisa segera diselesaikan.

"Dalam statuta PSSI, kompetisi sepakbola untuk kasta tertinggi dan divisi utama diurus oleh Badan Liga Indonesia (BLI), untuk divisi satu, dua dan tiga itu diurus oleh Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI)," katanya di Banda Aceh, Senin.

Qamaruzzaman yang sukses membawa Aceh lolos PON 2008 sebagai manejer menjelaskan, klub-klub sepakbola yang bermain di kasta tertinggi maka tegas dinyatakan bahwa klub tersebut tidak dibenarkan memakai dana APBD dan untuk divisi dibawahnya itu untuk pembinaan.

"Begitu juga dengan proses kenaikan tahta, itu harus melewati sejumlah tahapan mulai dari pembinanaan hingga ke kasta tertinggi. Itu amanah dari keputusan kongres PSSI di Bali," ungkap Qamaruzzaman Haqni.

Selain itu, ia menilai permasalahan tersebut merupakan salah satu penyebab pemicu terjadinya dualisme kompetisi di Indonsesia selama ini.

Untuk itu, kata dia, Ketum PSSI harus segera melakukan rekonsiliasi untuk menyelesaikan masalah ini.

"Rekonsiliasi mungkin solusi yang tepat untuk menyelesaikan kemelut yang sedang menerpa PSSI," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, Federasi sepak bola dunia (FIFA) telah melayangkan surat ke PSSI dan meminta agar organisasi itu segera menyelesaikan dualisme kompetisi.

Bahkan FIFA mengancam akan memberikan sanki kepada Indonesia, jika PSSI tidak berhasil menyelesaikan persolaan kompetisi ini hingga 20 Maret 2012.

Akibat dualisme kompetisi ini sejumlah pemain yang bermain dalam Indonesia Super League (LSI) tidak lagi dibenarkan memperkuat skuad tim nasional Indonesia.